PintuAir. Pintu air adalah struktur bendung yang memiliki kegunaan untuk mengatur aliran air yang keluar dari saluran, baik membuka maupun menutup aliran air. Pintu air terdiri atas daun pintu, rangka pengatur arah gerakan, angker, dan hoist. Daun pintu berfungsi untuk menahan tekanan air. Rangka pengatur gerakan berperan untuk menjaga supayaTangerang dikenal sebagai kota kawasan 1000 industri. Hal ini karena sebagian besar wilayah Tangerang merupakan kawasan Industri. Namun tahu kah kamu di Tangerang juga ada sebuah bendungan yang kerap dijadikan sebagai destinasi untuk refreshing? Ya, Bendungan ini disebut Bendungan Pintu Air Sepuluh. Lokasinya berada di daerah Kota Tangerang, tepatnya Sungai Cisadane. Orang-orang setempat menyebutnya Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane atau Bendungan Sangengo. Sesuai namanya, Bendungan Pintu Air Sepuluh memiliki 10 pintu air dengan lebar masing-masing 10 meter . Bendungan ini merupakan peninggalan dari zaman kolonialisme Belanda lho! Hingga saat ini, fisiknya masih kokoh dengan keaslian bangunan yang masih terjaga, serta dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya. Yuk, simak sejarahnya pada artikel di bawah ini. Sejarah Bendungan Pintu Air SepuluhBendungan Pintu Air Sepuluh mulai dibangun pada pada awal abad ke-20, yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Pembangunan bendungan ini merupakan salah satu bentuk manifestasi Politik Etis atau Politik Balas Budi yang dicetuskan oleh Van Deventer dari Belanda. Salah satu dari tiga isi program Politik Etis atau yang disebut dengan Trias Vandeventer ini adalah irigasi, yakni membangun pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian. Pada masa itu, Tangerang dijadikan sebagai kota benteng pertahanan Belanda di Indonesia. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membangun infrastruktur di wilayah tersebut. Kebetulan di sana ada Sungai Cisadane yang mengalir hingga sepanjang 126 km melintasi Kota Tangerang. Jadi daerah tersebut dirasa tepat untuk menjalankan Politik Etis Belanda. Berdasarkan catatan sejarah, selain memanfaatkan tenaga penduduk setempat dalam pembangunan bendungan ini, pemerintah Belanda juga mendatangkan pekerja dari Cirebon. Peran Bendungan Pintu Air Sepuluh dalam kehidupan masyarakat Tangerang Sejak zaman pemerintahan Kerajaan Tarumanegara, Sungai Cisadane telah difungsikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, terutama yang hidup di daerah aliran sungai. Hingga awal pemerintahan Hindia Belanda, peranan sungai ini masih sama. Sejak pembangunan Bendungan Pintu Air Sepuluh di Sungai Cisadane, peran penting sungai ini berubah lebih besar, yakni untuk keperluan irigasi. Dengan bantuan bendungan ini, air dapat dialirkan hingga ke 1500 Ha sawah yang terbentang dari Kota Tangerang hingga Kabupaten Tangerang. Selain untuk keperluan irigasi, tinggi bendungan yang mencapai 110 meter tersebut dibuat untuk mencegah banjir. Sebelumnya, pemerintah Belanda juga membangun fasilitas yang berfungsi untuk pengolahan air bersih. Letaknya persis di samping bendungan. Namun oleh pemerintah lokal, tempat tersebut dialih-fungsikan menjadi kantor PDAM untuk kawasan Tangerang. Menjadikan Bendungan Pintu Air Sepuluh sebagai destinasi wisata Bagi orang-orang yang ingin memanjakan mata dengan bangunan bersejarah dan panorama alam, Bendungan Pintu Air Sepuluh dapat dijadikan sebagai opsi. Meskipun berada di wilayah Kota Tangerang, tempat ini tidak hingar-bingar seperti Jakarta. Suasana ini membuat Bendungan Pintu Air Sepuluh sangat cocok dijadikan sebagai tempat untuk menenangkan pikiran. Saat ini, masyarat yang tinggal di daerah Tangerang sering memanfaatkan tempat tersebut untuk sekedar refreshing, jogging di jalanan sekitar bendungan, hingga menunggu matahari terbenam. Bagi orang-orang yang hobi fotografi, pemandangan Sungai Cisadane dan Bendungan Pintu Air Sepuluh dapat menjadi lokasi foto yang photogenic dan instagramable. Harapannya, masyarakat dan pemerintah dapat tetap bersama-sama menjaga keaslian bangunan bersejarah tersebut. Sehingga untuk ke depannya, Bendungan Pintu Air Sepuluh sebagai bagian dari sejarah kolonialisme di Indonesia, dapat lebih dikenal oleh orang-orang yang berasal dari luar Tangerang. Nah, itu dia sejarah, peran, serta fungsi Bendungan Pintu Air Sepuluh di Tangerang. Sebagai masyarakat Indonesia yang tidak ingin melupakan secara, bagaimana, kamu tertarik mengunjunginya? Sekarang sudah ada 6 pintu dari 10 pintu yang sudah diperbaiki," ujarnya saat ditemui Tangerang, Banten, Jumat (26/7/2019). Menurut Bambang, perbaikan bendungan yang terakhir kali dilakukan pada 1930 ini dalam rangka untuk menutup kebocoran yang membuat debit air menurun. TANGERANG, - Ketinggian debit air di Bendungan Pasar Baru atau Pintu Air 10 di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, mengalami peningkatan pada Kamis 28/10/2021 malam atau berstatus siaga 1. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Ghufron Falveli berujar, ketinggian debit air di Pintu Air 10 sempat mencapai 500 sentimeter. Untuk informasi, sungai yang mengalir menuju Pintu Air 10 adalah Sungai Cisadane. Dia menyebut, peningkatan itu terjadi karena ada kiriman air dari Bendungan Batu Belah di Bogor, Jawa Barat. "Pintu Air 10 sudah siaga 1, ketinggian air sekitar 500-an sentimeter," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis malam. Baca juga Warga Perumahan di Tangerang Protes Pemetaan Google Street View Petugas Pakai Surat Endorse Berdasar ketinggian itu, kata dia, ada potensi munculnya banjir di sejumlah wilayah di Kota Tangerang. Beberapa lokasi yang berpotensi banjir, yakni di Kelurahan Panungganan Barat, Kecamatan Cibodas; dan Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh. Oleh karena itu, sejumlah personel BPBD tengah bersiaga di sejumlah titik, termasuk di Kelurahan Panunggangan Barat dan Kelurahan Gondrong. "BPBD kita perintahkan untuk siaga di titik rawan banjir di sepanjang jalur Sungai Cisadane," ucapnya. "Kita sudah kerahkan pasukan untuk monitoring seandainya ada potensi banjir, kita sudah koordinasi dengan lurah dan camat," sambung dia. Selain itu, guna meminimalisasi munculnya banjir, pihak Pintu Air 10 sudah membuka sejumlah pintunya agar aliran sungai dapat mengalir. Baca juga Dikeluhkan Ambil Foto Perumahan Tanpa Izin, Google Minta Maaf dan Hapus Pemetaan Perumahannya Hingga saat ini, Ghufron menyebut bahwa belum ada wilayah di Kota Tangerang yang tergenang banjir. Dia berharap hujan tidak terjadi di Bogor. "Semoga di sana Bogor enggak hujan. Semoga dari debit air di sana tidak menimbulkan genangan di kita," harapnya. Seorang petugas di Pintu Air 10 mengatakan, pihaknya sempat membuka lima dari 10 pintu air yang ada. Saat ini, pihaknya hanya membuka tiga pintu air karena debit di sana sudah menurun. "Sekarang debit airnya 400 sentimeter, tadi tertinggi sempat sekitar 530 sentimeter," tuturnya saat ditemui, Kamis. Meski sudah mengalami penurunan debit air, petugas tetap berjaga di lokasi tersebut. Bagi warga yang terlibat bencana, maka dapat menghubungi nomor darurat ke 122 atau 021 558 2144. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. EmmerilKhan Mumtadz atau Eril anak sulung Ridwan Kamil telah ditemukan di Bendungan Engehalde Swiss Lantas seperti apakah bendungan tersebut Berikut ulasannya. Lokasi Penemuan Eril yang Jernih dan Miliki 3 Pintu Air Pembangkit Listrik. Riana Rizkia. Jumat 10 Juni 2022 10:00 WIB. Bendungan Engehalde lokasi penemuan Emmeril Kahn Mumtadz di
Galih Gumelar - Misteri Dari Kisah Mistis yang Dialami Para Penjaga Bendungan Pintu Air 10 Tangerang. Bendungan yang telah berdiri sejak 1927 di era penjajahan Belanda masih mempertahankan gaya bangunan dan kontruksi klasik ala Belanda kuno. Lokasi Bendungan ini berada di Kota Tangerang Banten, dan biasa kita jumpai jika kita menuju ke arah Cadas, Mauk, Paku Haji, Pasar Kemis, Sepatan dari Kota Tangerang melalui arah Rumah Sakit Sitanala atau Gedung Cisadane Pemda Kota Tangerang Seperti di lansir dari Warta Kota, Misteri Galih Gumelar mendapatkan adanya misteri dan mitos dari Bendungan ini. Kenapa dinamakan Pintu Air 10, karena menurut mitos berdirinya bendungan tersebut yang memiliki 10 pintu dengan masing-masing ukuran tinggi dan lebar pintu sebesar 10x10 meter. "Ini semua pintu 10, lebar pintu 10 meter, tinggi pintu 10 meter. Makanya di sebut pintu air 10," ucap Abdul Maiin salah satu petugas penjaga Bendungan Pintu Air 10. Namun di balik sejarah panjangnya, bendungan itu kerap diselimuti cerita mistis baik para penjaga yang bertugas ataupun masyarakat sekitarnya. Abdul bersama rekannya mengaku, kerap mengalami kejadian mistis saat dirinya mendapat tugas menjaga bendungan di malam hari. "Kalau mistis sih orang bilang banyak. Banyak yang ngomong macam-macam mitosnya ya. Tapi kalau saya rasakan sendiri memang ada," katanya. Abdul mengisahkan, bila dirinya berjaga di malam hari selalu ada saja kejadian mistis yang ia rasakan di ruang kerjanya. Misal seperti kerjadian air kiriman dari hulu Tangerang tanpa adanya informasi yang diterima para petugas dari Bendungan Batu Belah, Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Abdul bersama rekannya sedang asyik berjaga hingga terlelap di larut malam hari. Abdul terkejut saat dirinya kembali terbangun dari tidur pulasnya dengan penampakan sosok manusia kurcaci. Sontak, Abdul membangunkan temannya tersebut. Namun, teman Abdul hanya tertidur pulas tanpa bisa dibangunkan dirinya. Merasa terbingung, Abdul yang telah bekerja sembilan tahun mencoba menyadarkan diri. Alhasil, saat ia menoleh ke arah kali ternyata air mendapat kiriman dari hulu hingga berstatus banjir. Padalah Abdul mengecek tidak ada panggilan dan laporan dari hulu Tangerang akan adanya air kiriman tersebut. "Enggak ada laporan dari hulu kalau ada air datang. Tahu-tahu dibangunin sama manusia kurcaci. "Saya diam, pas saya tengok pintu air ternyata air banjir," kenang ia sambil memegang pundaknya yang merasa merinding. "Bener tuh mas, saya kerap mengalami hal yang sama," saut salah satu teman Abdul yang bertugas dari dalam gedung. Pengalaman tersebut, kerap dialami oleh para petugas. Namun, para petugas seakan berterima kasih dengan hal mistis tersebut karena dianggapnya sebagai peringatan. "Para petugas jaga malam tertidur dan dibangunin lewat cara aneh seperti itu. Saya jadi terimakasih juga secara tidak langsung kami dibantu," jelasnya. Adapun, kisah aneh yang dialami oleh para petugas berupa suara menangis dari salah satu pintu bendungan. Bila suara tersebut didengar oleh para petugas, hal tersebut diyakini sebagai pertanda akan adanya temuan mayat yang tersangkut di pintu bendungan. "Kalau khusus petugas dengar pintu nangis sudah semuanya merasakan dan mendenger. Biasanya sehabis itu ada mayat di pintu yang terdengar nangis itu," jelas Abdul. Di sisi lain meski terkesan mistis, bendungan pengontrol air kawasan Tangerang yang masih mempertahankan desain kunonya itu dapat berdampak positif. Pasalnya, selain menjadi ikon kota, kawasan bendungan kerap menjadi tempat wisata bagi warga sekitar hingga mancanegara untuk mengadakan sebuah festival maupun pergelaran budaya. "Disini ada pecun. Pecun itu lomba dayung perahu naga. Kalau kemarin setelah pecun, tiap lima tahun sekali itu ada perlombaan perahu hias dari 12 negara," jelasnya. Namun, demi alasan keamanan pihak Pemerintah Kota Pemkot Tangerang mengganti lokasi tersebut yang masih dengan daerah aliran sungai DAS Bendungan Pintu Air 10. Dari hasil cerita di atas, bahwasanya kita hidup memang berdampingan dengan dunia lain yang ada aturan dan sumbernya, segala kebenarannya hanyalah milik Allah SWT. Sumber Warta Kota
AnaAmalia. Salah seorang petugas Pintu Air Sepuluh "Sangego" sedang menunjukkan alat pendeteksi limbah di sekitar pintu air tersebut, Kota Tangerang, Kamis (22/9). (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko) MerahPutih Megapolitan - Dahulunya, masyarakat menyebut bendungan yang terletak di Kali Cisadane ini, Bendungan Sangego. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bendungan Pintu Air 10 Cisadane adalah sebuah bendungan yang terletak di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Bendungan ini memiliki peran penting dalam menyediakan air bagi warga sekitar dan mengatur aliran sungai Cisadane yang merupakan sungai utama di wilayah tersebut. Sejarah pembangunan Bendungan Pintu Air 10 Cisadane dimulai pada awal abad masa kolonial Belanda, daerah Serpong dan sekitarnya dikenal sebagai daerah yang subur dan dijadikan sebagai daerah penanaman tebu dan tembakau. Namun, pada saat itu, wilayah Serpong masih sangat tergantung pada aliran sungai Cisadane untuk kebutuhan irigasi. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan kekeringan yang sering mengancam wilayah tahun 1924, pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun sebuah bendungan yang dapat mengatur aliran sungai Cisadane dan menyediakan pasokan air untuk warga sekitar. Bendungan tersebut diberi nama Pintu Air 10 Cisadane, dengan kapasitas air sebesar 9,2 juta meter kubik. Pembangunan Bendungan Pintu Air 10 Cisadane dilakukan oleh perusahaan Belanda, NV. Technische Handels Maatschappij THM. Konstruksi bendungan dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan bangunan yang dibawa dari luar negeri, seperti beton, baja, dan kayu. Pembangunan bendungan ini selesai pada tahun 1928. Setelah Indonesia merdeka, bendungan ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan dikelola oleh Perum Jasa Tirta II. Pada tahun 1989, bendungan ini mengalami renovasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia bersama-sama dengan Bank Dunia. Renovasi ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas air dan juga meningkatkan pengendalian ini, Bendungan Pintu Air 10 Cisadane masih berfungsi sebagai sumber air utama untuk warga sekitar dan juga untuk pertanian di wilayah Serpong dan sekitarnya. Selain itu, bendungan ini juga menjadi destinasi wisata yang populer di wilayah Tangerang sejarahnya, Bendungan Pintu Air 10 Cisadane telah menjadi simbol kemajuan teknologi dan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Meskipun telah mengalami berbagai perubahan dan renovasi, bendungan ini tetap berfungsi sebagai bagian penting dari infrastruktur air di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. Lihat Pendidikan SelengkapnyaLaporanKuliah Lapangan Perancangan Keairan Bendung Karang Talun danKali Bawang. Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern sudah banyak model irigasi yang didesain oleh manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sumber mata air atau bertempat di hulu maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan
Warga menurunkan barang saat banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10/10/2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin 10/10 pukul WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Jakarta, IDN Times - Bendungan kering Ciawi di Jawa Barat disebut berpotensi dapat mengurangi banjir di DKI Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh PT Brantas Abipraya Persero sebagai BUMN Karya.“Bendungan Ciawi ini berpotensi mereduksi banjir hingga sebesar 111,75 meter kubik per detik," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Hayyin Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Sabtu 10/6/2023.1. Bendungan Ciawi bisa membantu mengurangi banjir di DKI JakartaBendungan Ciawi yang dibangun PT Brantas Abipraya Persero. ANTARA/HO - Brantas AbiprayaDalam keterangannya Hayyin mengatakan bahwa bendungan ini memiliki daya tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare. Bendungan Ciawi sendiri menjadi bendungan kering yang pertama di berharap Bendungan Ciawi bisa membantu mengurangi banjir di DKI Jakarta.“Semoga dengan adanya Bendungan Ciawi sebagai bendungan kering pertama ini dapat menjadi jalan keluar dari rawannya Jakarta akan bencana banjir," katanya. Baca Juga Jokowi Harap Bendungan Ciawi-Sukamahi Kurangi Banjir Jakarta 30 Persen 2. Bendungan Ciawi akan dibangun menjadi ecotourism parkPresiden Jokowi resmikan Bendungan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat 23/12/2022/ Presiden Tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, Bendungan Ciawi rencananya juga diperuntukkan untuk para wisatawan. PT Brantas Abipraya menambahkan beberapa spot Instagramable untuk swafoto di sekitar lingkungan sekitar Bendungan Ciawi juga bisa digunakan olahraga karena akan dilengkapi dengan jogging track."Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini pun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan,” ujar bendungan ini sudah lebih dulu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 23 November 2022 Ciawi merupakan bagian dari sistem prasarana pengendalian banjir Jakarta khususnya untuk Sungai Ciliwung di bagian hulu, di samping normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km dan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di bagian itu, Bendungan Ciawi juga resmi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia MURI sebagai Pelaksana Pembangunan Bendungan Kering Pertama di Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi masuk dalam Proyek Strategis Nasional PSNPresiden Jokowi resmikan Bendungan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat 23/12/2022/ Presiden Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan bendungan kering yang mampu mereduksi debit air Sungai Ciliwung ketika musim penghujan tiba.“Bendungan kering atau disebut dry dam, pertama di Indonesia kini dihadirkan sebagai bentuk kesungguhan pemerintah dalam mengatasi banjir di wilayah Jabodetabek,” kata Heru di Bogor, Jawa Barat, Jumat dia, kehadiran dua bendungan itu memberikan optimisme bahwa banjir di Ibu Kota bisa diupayakan mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Joko Widodo dan jajaran Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai BBWS, Pemprov Jawa Barat, pemerintah dan masyarakat Bogor, serta para dua bendungan ini merupakan salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI yang masuk dalam rencana induk sistem pengendalian banjir fungsi khusus tersebut, kedua bendungan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional PSN.Bendungan Ciawi mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 2016 yang memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,49 ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendungam Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciawi sendiri dapat mereduksi air Sungai Ciliwung sebelum sampai ke Jakarta dengan kapasitas 111,75 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Sukamahi pembangunannya dimulai sejak tahun 2017 ini, dapat mereduksi air sebesar 15,47 meter kubik per itu, di hilir Kota Jakarta sedang dilakukan normalisasi Sungai Pusat bersama Pemprov DKI Jakarta juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Baca Juga Jakarta Banjir, Politikus PSI Minta Tata Ruang Jakarta Segera Dibenahi . 492 27 248 317 83 474 261 315