Senikriya yang mengutamakan fungsi sebenarnya penciptaan karya seni kriya. Seni kriya dalam hal memiliki mengutamakan fungsi pakai dan keindahan dan bersifat nyaman. Contoh benda benda seni kriya antara lain : keramik, furniture, senjata, dan sebagainya. Ilustrasi Fungsi Seni Kriya. Sumber Nguyen VinhApakah Fungsi dari Seni Kriya?Ilustrasi Seni Kriya. Sumber AnIlustarasi Seni Kriya sebagai Hiasan. Sumber RaoIlustrasi Seni Kriya sebagai Benda Mainan. Sumber studioIlustrasi Seni Kriya sebagai Benda Terapan. Sumber ODINTSOVSeni kerajinan/kriya merupakan jenis karya seni rupa terapan seni pakai yang umumnya dihasilkan melalui kerja terampil para pengrajinnya.
a benda yang dilihat b. cara pandang terhadap suatu objek c. diri yang melihat benda tersebut d. teknik pembuatan benda tersebut e. tingkat kerumitan dari benda tersebut Jawaban: c 3. Prinsip dari penciptaan karya seni rupa disebut prinsip desain yang meliputi.. a. komposisi b. ekspresi c. kreativitas d. proporsi e. a, b, dan c benar
Daftar Isi Perkembangan Seni Kriya di Indonesia Kelompok Seni Kriya 1. Seni Kriya Tradisional Klasik Hindu-Buddha 2. Seni Kriya Tradisional Rakyat Daerah 3. Seni Kriya Indonesia Baru Kolonial Tujuan Seni Kriya Indonesia Nilai Seni Kriya Kerajinan Tangan Indonesia yang Mendapat Penghargaan UNESCO 1. Wayang 2. Keris 3. Batik Kriya berarti kagunan atau kegunaan. Karya-karya kriya sengaja dibuat untuk kegunaan atau dirancang untuk benda fungsi. Meski terdapat unsur keindahan yang ditimbulkan dari bentuk dan ornamennya, fungsi bendalah yang paling kriya merupakan bagian dari aktivitas dalam bidang kesenian pada umumnya dengan menghasilkan benda-benda pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seni ini lebih berorientasi pada kegunaan dalam kehidupan manusia sehari-hari yang dibarengi dengan teknik pembuatan yang muasal dari seni kriya sendiri adalah craft atau handy craft yang berarti keahlian, sementara orangnya disebut craftman yang berarti ahli atau seniman yang mempunyai keterampilan teknik. Pengertian craft identik dengan kegiatan yang dilakukan dengan rajin dan tekun tanpa mempermasalahkan karya-karyanya menyertakan keindahan atau tidak. Menurut jurnal Seni Kriya Antara Tekhnik dan Ekspresi, dalam perkembangannya, seni kriya menunjukan perubahan-perubahan. Awalnya pembuatan kriya didorong atau didasarkan pada hasrat manusia atau kelompok untuk membuat alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan primer, kemudian berkembang jadi pemenuhan kebutuhan kriya lalu berkembang menjadi pemenuhan kebutuhan budaya dalam hak penciptaan dan pemilikan karya seni yang berkualitas untuk kebanggaan serta martabat dan kuantitas dalam pembuatan seni kriya pun berkembang seiring dengan tuntutan dan perubahan sumber daya alam, fisik dan lingkungan, serta perubahan dalam nilai-nilai Seni KriyaTerdapat pengelompokkan seni kriya nusantara seperti dikutip dari 'Seni Kriya, Apresiasi Karya Seni Kriya Nusantara' karya Hery Santosa dan Tapip Bahtiar1. Seni Kriya Tradisional Klasik Hindu-BuddhaDalam karya seni ini, kaidah dibakukan dalam pedoman seni oleh empu atau seniman. Sementara, mutu seni yang bersifat teknik maupun estetik dilandasi oleh pemikiran falsafah hidup, serta pandangan agama Hindu, Buddha, kriya di zaman ini adalah, bati, pandai emas dan perak, ukiran kayu, keris, wayang kulit, wayang golek dan kerajinan Seni Kriya Tradisional Rakyat DaerahKelompok karya seni ini memiliki ciri-ciri menghasilkan corak kesenian tradisional. sesuai dengan watak masyarakat, adab kehidupan dan lingkungan alamnya. Pembuatan dan jenis kriya tradisional ditentukan oleh bahan yang tersedia di lingkungan tempat dari karya seni kriya tradisional di antaranya anyaman, gerabah, logam dan Seni Kriya Indonesia Baru KolonialSeni Kriya Indonesia baru mementingkan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Kesadaran nilai-nilai luhur terhadap nilai tradisional kriya menjadi lemah, baik klasik maupun kriya contoh dari kelompok seni kriya kolonial adalah beberapa karya kriya Indonesia baru yang dipadukan dengan seni tradisi dan bahan Seni Kriya IndonesiaMenurut Jurnal Penelitian Guru Indonesia tentang Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Teknik Pemodelan Berbasis Pendekatan Saintifik karya Semfiwati, di samping menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis, produk dari seni kriya kini mulai diciptakan asal dorongan kriyawan dalam menghasilkan karya yang lebih kental akan ekspresi dalam pembuatannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan estetis bagi seni kerajinan menghasilkan barang yang inovatif. Ini bisa dilihat dari beragam karya yang diciptakan sesuai dengan permintaan konsumen. Permintaan pasar yang besar membuat proses penciptaannya membutuhkan alat modern yang lebih efektif dan menghasilkan produk yang berkualitas dan dengan kuantitas baik. Sehingga seni ini diciptakan untuk memudahkan kegiatan dalam memenuhi Seni KriyaBegitu banyak nilai-nilai yang terkandung dalam benda-benda kriya terutama pada karya-karya adiluhung, misalnya wayang keris, gamelan dan lain sebagainya. Menurut Jurnal Transnasional tentang Model Diplomasi Indonesia Terhadap UNESCO dalam Mematenkan Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Tahun 2009, kompleksitas nilai tradisi tersebut berkaitan erat dengan paradigma seni kriya, di antaranya menyangkut nilai material, teknologi, proses, konseptual, filosofos/roh/spirit, estetik, dan fungsi -fungsi sosial kultural yang terangkum dalam fungsi personal, fungsi sosial dan fungsi nilai pada seni kriya bisa bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Nilai intrinsik merupakan nilai teks karya yang ada pada bendanya, baik dilihat dari bentuk, struktur, dan lain nilai ekstrinsik atau nilai konteks karya dilihat dari aspek di luar benda itu sendiri. Maksudnya benda dilihat dari fungsi maupun perannya sebagai bagian dari tema atau pun Tangan Indonesia yang Mendapat Penghargaan UNESCOBerbagai contoh seni kriya Indonesia. Foto dok. Kemenparekraf1. WayangMantan Menteri kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik mengungkapkan, bahwa sejak tahun 2003, kebudayaan Indonesia sudah diakui oleh itu dibuktikan dengan diraihnya sertifikat wayang sebagai warisan adikarya budaya lisan atau yang bersifat non-bendawi dalam peradaban manusia The Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity milik pengakuan ini sudah dinyatakan pada 7 November 2003, akan tetapi baru diserahkan pada 21 April dok. Kemenparekraf2. KerisKeris Indonesia dinominasi pada tahun 2004, lalu ditetapkan oleh UNESCO sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Takbenda Warisan Manusia pada tahun dok. Batik Museum Institute3. BatikBatik telah ditetapkan jadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu. Sehingga setiap tanggal 2 Oktober pun kini diperingati dengan Hari Batik situs Rupbasan Jakarta Utara Kemenkumham, batik diperkenalkan pertama kali dalam forum internasional oleh Presiden ke 2 Soeharto. Selain dalam konferensi, Presiden Soeharto kerap kali memberi batik sebagai cinderamata untuk tamu berjalannya waktu, batik didaftarkan untuk memperoleh Intangible Cultural Heritage di UNESCO pada 4 September 2008. Kemudian, pada setahun kemudian, batik diterima secara resmi oleh UNESCO dan dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Pengukuhan dilakukan usai sidang ke 4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009. Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] elk/fds b Sebagai benda hias, yaitu kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. c. Sebagai benda ekspresi adalah kriya yang dibuat bertujuan mengekspresikan jiwa kriyawan tanpa dibatasi oleh fungsi dan unsur desain lainnya. Jenis-jenis Produk Kriya a. Wahyudi26 Wahyudi26 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab β€’ terverifikasi oleh ahli Iklan Iklan inginmembantu inginmembantu D. praktismaaf kalau salah Iklan Iklan BerlianSA18 BerlianSA18 D. Praktis smogabenar JadikanJawabanTerbaikYaa Iklan Iklan Pertanyaan baru di Seni 3. Perhatikan pernyataan berikut! i Naskah ii Pemain iii Kostum ivTata rias Unsur-unsur di atas yang perlu diperhatikan saat pementasan pantom … im adalah.... HOTS​ Apa saja rias busana pada tari sun kembang using?ada yg tau ga? kasi tau ya secepatnyaa hehehehe​ Jelaskan dan sebutkan cara mencegah bangku agar tidak rusak.​ Mengapa komposisi penting dalam menggambar atau melukis?​ buatlah daftar mengenai 5 contoh penerapan design thinking di dalam bidang yang berkaitan dengan sekolah.​ Sebelumnya Berikutnya Iklan tujuan pembuatan seni kriya limbah 1.Sebagai benda pakai,adalah seni kriya yang di ciptakan mengutamakan fungsinya,adapun unsur keindahannya hanyalah sebgai pendukung. 2.Sebagai benda hias,yaitu seni kriya yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan.Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi
ο»ΏSeni rupa tumbuh dan berkembang bersama dengan cabang seni yang lainnya. Seni rupa ini memberi keunikan atau ciri yang khas pada masing-masing etnis dan suku bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara. Secara umum seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni murni fine art/pure art dan seni terapan applied art/useful art. Seni murni dibagi menjadi seni lukis dan seni patung. Adapun seni terapan dibagi menjadi seni desain, seni arsitektur, seni dekorasi, seni ilustrasi, dan seni antara kedua bentuk seni rupa tersebut terletak pada cara mengekspresikan dan mengaplikasikannya. Jika seni murni lebih menekankan pada bentuk ekspresi maka seni terapan lebih mengedepankan aspek ekonomis dan aplikasi atau nilai guna bagi kehidupan kriya atau kerajinan cenderung bersifat praktis fungsional. Seni kerajinan sangat beraneka ragam bentuk, motif teknik, dan medianya. Beberapa contoh seni kriya adalah kerajinan anyaman, keramik, batik, ukiran, topeng, wayang, tenun, dan logam aplikasi. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menciptakan karya yang layak dan bermutu, yaitu syarat kegunaan dan syarat Syarat Kegunaan Tujuan pembuatan seni kriya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari haruslah mengutamakan nilai praktis benda kriya tersebut. Agar hal tersebut terpenuhi, proses penciptaan karya seni kriya harus mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya faktor kenyamanan, keluwesan, dan Kenyamanan Setiap benda kriya yang dibuat sebaiknya dapat memberi kenyamanan bagi pemakainya. Dalam pembuatan sebuah cangkir misalnya, pembuatnya harus memperhitungkan bentuk yang sesuai dengan mulut dan tangan pemakainya. Jika tidak, benda tersebut dikatakan tidak akan memiliki fungsi dan nilai praktis. Dalam hal desain, kenyamanan dari penggunaan karya seni kriya ini disebut ergonomis. Contoh lainnya adalah dalam pembuatan sebuah kursi, si pembuat kursi harus memperhitungkan orang yang akan menggunakannya. Hal itu dilakukan agar si pengguna kursi merasa nyaman saat Keluwesan Segi keluwesan benda terapan terdapat pada hubungan yang serasi antara bentuk benda dengan nilai gunanya. Contoh nilai keluwesan dalam hasil seni kriya misalnya dapat dilihat dari sepatu. Pembuat sepatu harus mempertimbangkan si pengguna sepatu. Bentuk sepatu yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan si penggunanya. Misalnya, sepatu olahraga digunakan untuk berolahraga, sedangkan sepatu pesta digunakan untuk berpesta. c. Keamanan Jaminan keamanan penggunaan sebuah benda perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak mencelakakan pemakainya. Contoh, ketajaman sebuah pisau harus diimbangi pertimbangan keselamatan kerja pengguna pisau tersebut. 2. Syarat Keindahan atau Estetika Nilai kegunaan yang terdapat pada sebuah benda belum lengkap tanpa adanya unsur keindahan. Sebelum menggunakan sebuah benda, seseorang pastinya akan tertarik pada nilai keindahan yang terpancar dari benda tersebut. Oleh karena itu, akan timbul dorongan untuk memilikinya karena ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri memiliki benda yang indah. Dalam mendesain benda-benda hasil seni terapan, harus memerhatikan aspekaspek sebagai berikut, yaitu aspek bahan, aspek teknik, aspek kriya, aspek alat, dan aspek fungsi. a. Aspek Bahan Sifat dasar bahan akan sangat berpengaruh pada penentuan teknik dan bentuk karya seni terapan yang diinginkan. Pengenalan karakteristik bahan ini sangat diperlukan karena menyangkut kualitas benda yang diproduksi. Dalam seni terapan, sangat lazim untuk menggunakan bahan-bahan alami. Kekayaan flora dan fauna di Nusantara sangat mendukung dalam pemilihan bahan yang lebih beragam. b. Aspek Teknik Aspek teknik harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan keterampilan yang dimiliki seorang pengrajin. Hal ini berkaitan dengan kualitas produk yang ingin dicapai. Berbagai teknik dalam seni terapan yang disesuaikan dengan bahan dan alat yang digunakan adalah mengukir, menuang, menenun, menempa, menganyam, dan Aspek Kriya Salah satu peran seniman karya seni kriya adalah lahirnya bentuk-bentuk ungkapan baru sebagai wujud kreativitas berkesenian yang tak pernah surut. Peniruan karya sebagian merupakan hal yang lumrah dalam seni kriya. Hal ini justru mendorong lahirnya ekspresi baru yang lebih menarik. d. Aspek AlatFaktor alat sangat mendukung dalam pembuatan karya seni terapan, misalnya dalam pembuatan kain tenun tradisional Ulap Doyo dari Kalimantan Timur. Alat tradisional pakan lungsi lebih tepat dibandingkan dengan mempergunakan alat tenun Aspek Fungsi Fungsi yang paling umum dalam seni kriya adalah fungsi pakai. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kerajinan jenis tertentu adalah fungsi dekorasi atau hias.
Kriyajuga lebih sering mengikuti tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang pe rupa Kriya bisa berbentuk karya dari tanah, batu, kain, logam ataupun kayu. UNSUR KARYA SENI KRIYA Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Utility atau aspek kegunaan Istilah β€œKriya” diambil dari kata β€œKrya” yang merupakan bahasa sansekerta yang mempunyai arti mengerjakan. Jadi, seni kriya yaitu jenis karya seni yang dihasilkan dengan memanfaatkan keterampilan tangan manusia, dimana karya tersebut memperhatikan nilai estetika atau keindahan dan aspek fungsional. Jadi, sebenarnya apapun kerajinan tangan yang dibuat oleh manusia dan mempunyai nilai keindahan, bisa dikatakan sebagai seni rupa kriya. Buat mengetahui lebih dalam mengenai seni kriya, kamu juga harus mengetahui apa aja fungsi dari jenis seni yang satu ini dalam kehidupan kamu. Sejarah dan Perkembangan Seni KriyaFungsi Seni KriyaUnsur – Unsur Seni Kriya1. Aspek Kegunaan Utility2. Syarat Keindahan EstetikaJenis – Jenis Seni Kriya1. Seni Kriya Berdasarkan Bahan Pembuatnya2. Seni Kriya Berdasarkan Cara Membuatnya Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya Seni kriya ini sebenarnya udah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan, adanya penemuan benda – benda dari zaman Noelithikum zaman batu muda yang bentuknya seperti seni kriya. Pada zaman prasejarah, benda – benda itu dibuat dari bahan tanah liat, batu, dan logam dengan beragam fungsi dan manfaat. Ada beberapa orang yang memakai sebagian alat buat berburu, wadah, dan juga buat bertani. Pada masa itu, seni Kriya dibuat secara sederhana dan lebih mengedepankan aspek fungsional atau buat kebutuhan fisik. Tapi, manusia zaman prasejarah udah mulai mengerti tentang seni, hal ini terlihat dari penemuan tembikar yang udah ada hiasan berupa simbol – simbol kehidupan spiritual yang mereka percaya. 1. Seni Kriya Tradisional Klasik Pada masa kerajaan Hindu – Budha udah banyak sekali yang menghasilkan karya seni kerajinan tangan. Teknik dan hasil karya seni yang dibuat pada masa itu, berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, dan juga Islam. Ada beberapa contoh dari seni Kriya pada masa klasik, diantaranya yaitu Wayang kulit Pandai perak dan emas Ukiran – ukiran kayu Keris dan senjata lainnya Kerajinan topeng. 2. Seni Kriya Tradisional Rakyat Karya seni Kriya tradisional disesuaikan dengan watak, adab, dan juga lingkungan pada masa itu. Ada juga jenis dan teknik pembuatan Kriya, yang ditentukan oleh bahan dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat. 3. Seni Kriya Indonesia Baru Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedapankan nilai – nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Hal ini mengakibatkan kesadaran masarakat akan nilai – nilai tradisional seni Kriya menjadi luntur. Beberapa orang menggabungkan Kriya seni tradisional dengan kriya baru dengan memakai bahan – bahan industri. Proses komersialisasi ini akhirnya membuat para seniman gak bisa mewariskan keahlian mereka kepada generasi penerus. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seni Kriya ini dipakai sebagai benda terapan, dekorasi, hiasan, dan mainan. Ada beberapa fungsi dari seni kriya yang perlu kamu ketahui, diantaranya sebagai berikut ini 1. Sebagai Hiasan Dekorasi Ada banyak sekali produk – produk kerajinan tangan yang dipakai sebagai benda pajangan, hiasan, atau dekorasi ruangan. Dalam hal ini, seni Kriya lebih mengutamakan fungsi estetika jadi bisa buat memperindah suatu ruangan. Berikut ini, ada beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai sebagai hiasan atau dekorasi, yaitu Patung Hiasan dinding Seni ukir Benda cinderamata Tembikar. 2. Sebagai Benda Mainan Sebagai benda mainan, seni ini fungsinya buat menghibur siapapun yang membutuhkannya. Dalam hal ini, seni rupa kriya mempunyai nilai keindahan dan juga nilai fungsi yang sepadan. Umumnya, jenis kriya seperti ini bentuknya sederhana dengan bahan yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan dan harganya terjangkau. Berikut, ada beberapa contoh dari karya seni jenis ini yang dipakai sebagai alat permainan, diantaranya yaitu Boneka Congklak Kipas kertas. 3. Sebagai Benda Terapan Jenis seni kriya yang dipakai sebagai benda terapan siap pakai yaitu benda yang lebih mengutamakan fungsinya, daripada estetikanya. Umumnya, seni kriya sebagai benda terapan ini bisa dipakai dengan nyaman tanpa menghilangkan unsur estetikanya. Dibawah ini, ada beberapa contoh dari karya seni jenis ini yang dipakai sebagai benda terapan, yaitu Kursi kayu Lemari hias Tempat tidur kayu Keramik. Unsur – Unsur Seni Kriya 1. Aspek Kegunaan Utility Ada beberapa unsur dalam aspek kegunaan atau utility, diantaranya yaitu a. Security Security merupakan jaminan mengenai keamanan orang yang memakai barang – barang tersebut. b. Comfortable Comfortable merupakan enaknya dipakai dan barang yang enak dipakai disebut dengan barang terap. Barang – barang terapak yaitu barang yang mempunyai nilai praktis yang tinggi. c. Flexibility Flexibility yaitu keluwesan penggunaan dan barang – barang seni kriya yaitu barang terap yang artinya barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan juga keluwesan penggunaan, supaya pemakai gak mengalami kesulitan dalam penggunaannya. 2. Syarat Keindahan Estetika Sebuah barang terapan gimanapun enaknya dipakai, kalo gak enak dipandang maka pemakai barang itu gak akan merasa puas saat memakainya. Keindahan bisa menambah rasa senang, nyaman, dan puas buat pemakainya. Dorongan orang memakai, mempunyai, dan menyenangi jadi lebih tinggi kalo barang itu diperindah dan berwujud estetik. Jenis – Jenis Seni Kriya Jenis seni kriya ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan bahan pembuatnya dan berdasarkan cara membuatnya, berikut ini penjelasannya. 1. Seni Kriya Berdasarkan Bahan Pembuatnya a. Seni Rupa Kriya Batu Buat orang yang mempunyai kekreatifan, batu juga bisa dijadikan sebuah karya seni rupa kriya. Karya seni yang terbuat dari batu biasanya berupa patung dan arca. Batu – batu tersebut akan diukir atau dipahat. Kerajinan seni rupa kriya batu ini bisa ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. b. Seni Rupa Kriya Kulit Kulit juga bisa dijadikan sebagai bahan seni rupa kriya. Ada banyak sekali jenis kulit hewan yang bisa dijadikan seni rupa kriya seperti kulit sapi. Bahkan kulit binatang buas juga bisa dijadikan seni rupa kriya. Tapi, penggunaan kulit hewan sebagai seni dibatasi, karena dikhawatirkan akan merusak populasi hewan khususnya hewan liar yang dilindungi. c. Seni Rupa Kriya Logam Biasanya, seni kriya yang berasal dari logam dipakai untuk membuat patung. Ada banyak sekali jenis hiasan yang bisa terbuat dari logam. Bahkan, gak jarang seni kriya dari logam ini dijual dengan harga yang sangat mahal, seperti seni kriya yang terbuat dari logam emas. d. Seni Rupa Kriya Keramik Seni rupa kriya keramik ini terbuat dari tanah liat yang dibakar dan kemudian dibentuk. Bentuk dari seni rupa kriya yang satu ini sangat beragam tergantung dari keinginan sang seniman. Contoh dari sebuah seni jenis kriya keramik yang bisa kamu temui seperti teko keramik, guci, dan beberapa hiasan keramik lainnya. e. Seni Rupa Kriya Tekstil Tekstil merupakan sebuah bahan kain, jadi seni rupa kriya tekstil yaitu seni rupa kriya yang terbuat dari kain. Nusantara kaya akan seni rupa kriya yang terbuat dari tekstil. Contoh seni rupa kriya yang terbuat dari tekstil yaitu baju adat, kain batik, dan kain tenunan. f. Seni Rupa Kriya Kayu Jenis seni rupa kriya yang satu ini terbuat dari kayu. Ada banyak sekali hasil seni kriya yang terbuat dari kayu. Contoh seni rupa kriya yang terbuat dari kayu yaitu furniture, kursi kayu, meja kayu, dan beberapa jenis pajangan ukiran kayu. 2. Seni Kriya Berdasarkan Cara Membuatnya a. Seni Rupa Kriya Bordir Membordir ini juga termasuk kedalam pekerjaan seni rupa kriya, dan seni bordir ini biasanya diterapkan pada kain atau pakaian. Hasil dari seni kriya bordir akan menambah nilai estetika dari sebuah kain. Jadi, kamu bisa memakai kain atau pakaian yang lebih enak di lihat oleh mata seseorang. b. Seni Rupa Kriya Anyaman Seni rupa kriya anyaman merupakan seni yang dibuat dengan cara menganyam. Ada banyak sekali benda yang dihasilkan dengan cara menganyam. Salah satu contoh dari benda yang bisa dihasilkan dengan cara menganyam yaitu tikar. Ada beberapa bahan anyaman yang sering dipakai, diantaranya yaitu Anyaman rotan Anyaman bambu Anyaman tali Anyaman pandan. c. Seni Rupa Kriya Tenun Menenun juga merupakan salah satu cara buat menciptakan sebuah karya seni rupa kriya. Seni rupa kriya tenun ini biasanya dipakai untuk membuat kain tradisional seperti kain tenun. Setiap daerah di Indonesia mempunyai corak tenun yang berbeda – beda. d. Seni Rupa Kriya Batik Seni rupa kriya batik merupakan seni yang memakai teknik membatik. Buat melakukan atau mengerjakan jenis seni kriya batik ini, seniman akan membutuhkan kain dan malam sebagai bahan baku membatik. Dalam teknik membatik itu, membutukan kesabaran yang sangat ekstra. Salah sedikit, maka hasilnya akan jelek dan gak sesuai. Ada beberapa teknik dalam membatik, diantaranya yaitu Teknik tulis Teknik cap Teknik lukis. e. Seni Rupa Kriya Pahat Dalam hal ini, biasanya seniman akan memakai alat pahat tertentu. Alat pahat ini dipakai untuk memahat batu atau media apa aja yang sifatnya keras dan bisa dipahat. Ada beberapa contoh dari hasil seni rupa kriya pahat atau ukir, diantaranya yaitu Ukiran furnitur Topeng kayu. Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai seni kriya yang perlu kamu ketahui. Semoga bisa membantu kamu dalam belajar mengajar ΔŸΕΈΛœβ‚¬ Originally posted 2020-05-30 195736. . 268 346 406 32 57 128 475 346

penciptaan benda benda kriya lebih mengutamakan fungsi